Kalau Cukup Jujur Pada Diri

kalau cukup jujur pada diri sendiri, bahagia sebenarnya tentang bersyukur.
ada seribu alasan mengeluh seperti juga banyaknya alasan untuk menyadari bahwa kita di kelilingi keindahan.

tapi apakah bersyukur bisa berarti menikmati ketiadaan kemajuan?
nyaman dan bersyukur harusnya berbeda
bersyukur lebih kepada menikmati kondisi yang sedang dihadapi secara nyaman, walaupun keyataannya seringkali tidak.

Hanya dengan bersyukur, cakrawala menjadi terbuka,
bahwa tidak ada badai yang abadi seperti fananya kebahagiaan.

syukur itu menjalani hal biasa dengan keyakinan akan hal luar biasa yang menjelang di masa depan.
syukur itu menerima diri saat ini dan mengusahakan kebaikan yang lebih di saat yang bersamaan.
syukur itu pengakuan bahwa kita memang manusia yang tidak berdaya menciptakan bahkan sedetik keadaan.

bersyukur seperti berpijak di sebuah batu diujung jurang yang hampir longsor,
: kita tidak benar-benar semalang itu ketika terpikir ada kesempatan terbuka lebar untuk melompat ke tempat aman ketimbang mengutuk diri dan Tuhan di tempat dan waktu yang terang saja tidak tepat.


Kendari, 2016

No comments:

Apa pendapatmu?

Powered by Blogger.